Apa Itu Zona Penglaju atau Commuter Zone?

Daim

Sekolah.web.id – Istilah “zona penglaju” atau “commuter zone” merujuk pada area geografis yang secara dominan dihuni oleh penduduk yang melakukan perjalanan harian dari tempat tinggal mereka ke lokasi kerja di luar area tersebut.

Fenomena ini biasanya terjadi di wilayah-wilayah metropolitan di mana pusat kota atau area bisnis utama terletak terpisah dari daerah pemukiman. Fenomena penglaju mencerminkan dinamika ekonomi, sosial, dan spasial yang kompleks dan memiliki implikasi signifikan terhadap tata kota dan perencanaan wilayah.

Pengertian Zona Penglaju

Zona penglaju adalah wilayah yang dicirikan oleh tingginya jumlah penduduk yang bekerja di luar area tempat tinggal mereka, umumnya di pusat kota atau daerah industri utama.

Wilayah ini sering kali berkembang di pinggiran kota besar atau metropolitan, di mana biaya hidup relatif lebih rendah dibandingkan dengan pusat kota, namun masih memungkinkan akses yang relatif mudah dan cepat ke pusat-pusat aktivitas ekonomi utama.

Faktor Pendorong Terbentuknya Zona Penglaju

  1. Harga Properti dan Biaya Hidup: Harga properti yang tinggi di pusat kota mendorong penduduk untuk mencari tempat tinggal yang lebih terjangkau di pinggiran kota atau suburbia.
  2. Pengembangan Infrastruktur Transportasi: Ketersediaan transportasi umum yang efisien seperti kereta komuter, bus, dan jalan tol memungkinkan mobilitas tinggi dan aksesibilitas yang baik antara tempat tinggal dan tempat kerja.
  3. Preferensi Gaya Hidup: Beberapa orang lebih memilih lingkungan yang lebih tenang dan ruang hijau yang lebih luas, yang umumnya lebih tersedia di pinggiran kota.
  4. Perkembangan Ekonomi: Lokasi kerja yang tersebar, seperti kawasan industri atau bisnis yang tidak terpusat di satu titik, juga mendorong terbentuknya zona penglaju.

Dampak Zona Penglaju terhadap Tata Kota

  1. Kemacetan Lalu Lintas: Volume tinggi perjalanan harian dari pinggiran kota ke pusat kota dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas, terutama pada jam sibuk.
  2. Polusi dan Lingkungan: Tingginya penggunaan kendaraan pribadi meningkatkan emisi gas rumah kaca dan polusi udara.
  3. Pembangunan Infrastruktur: Pemerintah dan pengembang harus berinvestasi dalam infrastruktur transportasi, seperti jalan tol, jembatan, dan jaringan kereta api, untuk mengakomodasi arus penglaju.
  4. Pergeseran Demografis: Peningkatan jumlah penduduk di pinggiran kota dapat mengubah struktur demografis wilayah tersebut, mempengaruhi layanan publik seperti sekolah dan rumah sakit.

Strategi Perencanaan Wilayah untuk Mengatasi Tantangan Zona Penglaju

  1. Pengembangan Transportasi Umum: Meningkatkan efisiensi dan jangkauan transportasi umum untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.
  2. Pembangunan Kawasan Berorientasi Transit (Transit-Oriented Development, TOD): Mengembangkan kawasan pemukiman yang terintegrasi dengan fasilitas transportasi umum untuk mengurangi jarak perjalanan dan kemacetan.
  3. Diversifikasi Ekonomi Lokal: Menciptakan lapangan kerja di dekat kawasan pemukiman untuk mengurangi kebutuhan komuter harian.
  4. Pengelolaan Lahan dan Zonasi: Menerapkan kebijakan zonasi yang memungkinkan pembangunan mixed-use, di mana area pemukiman, komersial, dan industri dapat berkembang secara berdekatan.

Studi Kasus: Zona Penglaju di Jakarta

Jakarta sebagai ibu kota Indonesia adalah contoh nyata dari dinamika zona penglaju. Banyak penduduk yang tinggal di kota-kota satelit seperti Bekasi, Tangerang, dan Depok melakukan perjalanan harian ke Jakarta untuk bekerja. Ini menghasilkan beberapa tantangan utama:

  1. Kemacetan Parah: Jakarta dikenal dengan kemacetan lalu lintasnya yang kronis, terutama pada jam-jam sibuk pagi dan sore.
  2. Pengembangan Transportasi Massal: Pemerintah telah berupaya mengatasi ini dengan mengembangkan jaringan transportasi massal seperti MRT, LRT, dan TransJakarta.
  3. Urban Sprawl: Perkembangan pemukiman di pinggiran kota mengarah pada urban sprawl, yang memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang hati-hati.

Penutup

Zona penglaju adalah fenomena yang tidak dapat dihindari dalam perkembangan kota besar. Memahami dinamika dan implikasinya sangat penting bagi para ahli tata kota dan perencana wilayah untuk merancang strategi yang efektif dalam mengelola pertumbuhan kota dan meningkatkan kualitas hidup penduduknya. Melalui pendekatan yang terpadu dan berkelanjutan, tantangan yang ditimbulkan oleh zona penglaju dapat diatasi, menciptakan kota yang lebih terorganisir, efisien, dan ramah lingkungan.

Leave a Comment