Menerka Arah Pendidikan Indonesia Dibawah Komando Mendikdasmen Baru, Abdul Mu’ti

Duljani

Sekolah.web.id – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik para menteri yang akan mengisi jajaran Kabinet Merah Putih, beberapa hari lalu. Salah satu posisi yang banyak mendapat perhatian adalah Menteri Pendidikan.

Banyak harapan ditujukan kepada figur ini agar mampu membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan Indonesia. Di bawah ini adalah sorotan mengenai rencana kerja dari Menteri Pendidikan yang baru.

Prabowo telah memutuskan untuk membagi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menjadi tiga entitas baru.

Kementerian tersebut adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang dipimpin oleh Prof. Abdul Mu’ti, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang dikomandoi oleh Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro, serta Kementerian Kebudayaan yang diketuai oleh Fadli Zon.

Masyarakat memiliki ekspektasi tinggi terhadap kebijakan dan program dari menteri-menteri baru ini, terutama dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional. Berikut adalah beberapa program unggulan yang diharapkan dapat membawa kemajuan di sektor pendidikan.

Program Prioritas dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti, menyoroti beberapa program prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun 2025.

Salah satu fokus utamanya adalah peningkatan kesejahteraan guru dan pengembangan pendidikan berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).

Salah satu program yang menjadi perhatian besar adalah peningkatan gaji dan kesejahteraan guru. Meskipun rincian anggarannya belum diumumkan, Abdul Mu’ti memastikan bahwa dana untuk program ini sudah dialokasikan dalam APBN 2025.

“Saya belum dapat memberikan angka pastinya, namun anggaran untuk peningkatan kesejahteraan guru sudah ada untuk tahun 2025,” ungkap Abdul Mu’ti di Gedung A Kemendikbud, pada Rabu, 23 Oktober 2024.

Peningkatan kesejahteraan guru ini sesuai dengan program Quick Win yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Abdul Mu’ti menekankan bahwa upaya ini bertujuan untuk memperbaiki motivasi para guru dalam menjalankan tugas mulia mereka mendidik generasi penerus bangsa.

Namun, ia juga mengingatkan pentingnya tanggung jawab finansial dari para guru untuk menghindari perilaku konsumtif yang berlebihan.

Dengan gaji yang lebih baik, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia juga akan meningkat, terutama dalam hasil belajar siswa.

Salah satu indikator yang akan dijadikan tolok ukur keberhasilan adalah skor PISA (Programme for International Student Assessment), yang mengukur kemampuan siswa dalam sains, matematika, dan literasi.

Penguatan Pendidikan STEM

Salah satu program andalan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah adalah penguatan pendidikan STEM, khususnya matematika. Program ini akan dimulai di tingkat pendidikan dasar, dengan fokus pada siswa kelas 1 hingga kelas 4 SD.

Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa meskipun belum ada rencana untuk memperkenalkan pelajaran matematika di tingkat TK, penguatan pendidikan matematika sejak dini akan menjadi prioritas.

Pengembangan ini bertujuan untuk membangun pondasi kuat bagi siswa agar mampu menghadapi tantangan global di masa depan, terutama dalam bidang sains dan teknologi.

Evaluasi Terhadap Program Merdeka Belajar

Abdul Mu’ti menyatakan bahwa program Merdeka Belajar, yang sebelumnya dijalankan oleh Nadiem Makarim, akan dievaluasi. Pihaknya berencana untuk melakukan kajian ulang terhadap kurikulum tersebut, termasuk kebijakan zonasi dan Ujian Nasional.

Program kerja Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam lima tahun ke depan akan disesuaikan dengan visi dan misi Presiden Prabowo. Abdul Mu’ti juga mengungkapkan bahwa Nadiem tidak menyampaikan rekomendasi khusus terkait program yang harus dilanjutkan, sehingga ruang untuk melakukan penyesuaian cukup terbuka.

Menurut Abdul Mu’ti, program Merdeka Belajar yang baru berjalan masih belum diterapkan secara merata di seluruh Indonesia, sehingga perlu dievaluasi lebih mendalam. Begitu pula dengan kebijakan zonasi dan Ujian Nasional yang selama ini menuai perdebatan.

Pihaknya akan mengajak para pakar, penyelenggara pendidikan, dan masyarakat untuk turut memberikan masukan dalam perumusan kebijakan pendidikan di masa mendatang.

Harapan besar ada pada pundak para pemimpin baru di bidang pendidikan ini untuk membawa perubahan signifikan yang dapat memajukan dunia pendidikan Indonesia di tingkat global.

Leave a Comment